Minggu, 28 September 2014

Kisah Seorang Gadis dan Seorang Kakek

kisah nyata yang terjadi di salah satu kota di Aljazair beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi, orang-orang masih sering memperbincangkannya dan bertanya-tanya, kemana kembalinya tokoh cerita mereka yang tiba-tiba meninggal menemui Tuhannya?
* * * *
Hari itu tidak seperti hari-hari biasanya, udara sangat panas menyengat ubun-ubun. Seperti biasanya, gadis itu keluar rumahnya dengan dandanan dan parfum yang menyengat. Banyak orang tua yang tergoda memandangnya, apalagi kaum muda yang pekerjaannya hanya menggoda para gadis. Gadis itu senang dengan perbuatannya. Bagaimana dia tidak senang, semua orang memandang kagum kepadanya.
Gadis itu naik ke atas bus yang penuh dengan penumpang. Kemudian dia dipersilakan duduk oleh seorang pemuda. Gadis itu duduk di samping seorang kakek yang sudah lanjut usia. Wajah orang tua itu memancarkan sinar, Allah mengaruniakan ilmu yang melimpah kepadanya. Kakek itu menasihati gadis itu dan mengingatkannya terhadap Hari Kiamat, Hisab, dan Siksa Allah. Dengan harapan semoga gadis itu mendengarkan nasihatnya dan mendapat hidayah dari Allah ke jalan yang lurus.
Gadis itu menertawakan sang kakek, bahkan dia berani mengejek Allah-wal ‘iyadzu billah. Kakek itu masih terus mengajaknya kepada ketaqwaan dan tobat. Gadis itu mulai kesal dengan sikap sang kakek. Dia kemudian mengeluarkan HP dari tasnya, “Pegang HP ini dan bicaralah dengan Tuhanmu, mengadulah kepada-Nya,” kata sang gadis sambil memberikan HPnya kepada kakek shaleh tersebut.
Kemudian kakek itu mengangkat tangannya ke langit dan berdoa kepada Allah untuk memberi gadis itu hidayah atau mencabut nyawanya.
Ketika bus itu tiba di terminal terakhir, semua penumpang turun kecuali gadis cantik tersebut. Sang sopir mengiranya tertidur. Ketika dia hendak membangunkannya, dia mendapati gadis itu telah meninggal.
***
Betapa mustajabnya doa kakek tersebut sehingga tembus ke langit. Dan, betapa buruknya nasip gadis itu, dia meninggal dalam keadaan lalai, tidak sempat bertobat.

Dikutip dari “Kisah-Kisah Penggugah Jiwa” karya Abdurrahman Bakar

0 komentar:

Posting Komentar